Pengunduran Diri Gus Miftah: Lebih dari Sekadar Minta Maaf?

Pengunduran Diri Gus Miftah: Lebih dari Sekadar Minta Maaf?

Informasi dari Gunem.id menyebutkan pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan telah menggemparkan publik. Langkah ini menyusul kontroversi ucapannya yang dinilai menghina penjual es teh di Magelang, Jawa Tengah pada 27 November 2024 lalu.

Collab Media Network banner content

"Keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam, saya memutuskan mengundurkan diri dari tugas sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," ungkap Miftah di Yogyakarta, Jumat (6/12). Ia menegaskan keputusan ini murni inisiatif pribadi tanpa tekanan dari siapapun, didasari rasa hormat dan tanggung jawab kepada Presiden Prabowo Subianto dan seluruh masyarakat Indonesia. Air mata bahkan tampak berlinang di pipinya saat menyampaikan pernyataan tersebut.

Pengunduran Diri Gus Miftah: Lebih dari Sekadar Minta Maaf?
Foto Istimewa : www.rmoljatim.id

Namun, di balik pengunduran diri ini, Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (Akses), Suroto, melihat lebih jauh. Menurutnya, hujatan netizen terhadap Gus Miftah di media sosial bukan sekadar reaksi atas tindakannya, melainkan cerminan kekecewaan mendalam rakyat terhadap praktik oligarki.

"Kecaman tersebut menunjukkan kemuakkan terhadap perilaku oligarki," tegas Suroto. Ia menambahkan, permintaan maaf yang selama ini lazim dilakukan dalam kasus serupa, tidak cukup menyelesaikan masalah. "Jika ini terus terjadi, kita sudah memasuki krisis kepemimpinan dan krisis institusi," lanjutnya dengan nada serius.

Suroto bahkan memperingatkan potensi bahaya yang lebih besar. "Ini bisa jadi gejala awal munculnya sistem tribal komunal dalam sistem demokrasi kita yang saat ini terkesan ugal-ugalan. Amok dan kekacauan yang tak terkendali bisa terjadi," pungkasnya, mengindikasikan pengunduran diri Gus Miftah sebagai gejala puncak dari permasalahan yang lebih sistemik.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikuti kami :

Tinggalkan komentar