Gunem.id – Nur Jumiyati, seorang penjahit busana wanita yang tinggal di Kwanyar Barat, Bangkalan, akhirnya tersenyum lebar setelah sekian lama berjuang sendiri. Setelah lebih dari 30 tahun menekuni profesinya, Nur kini mendapatkan bantuan modal usaha dari Pemerintah Kabupaten Bangkalan.
Related Post
Nur, yang memulai kariernya sebagai penjahit sejak lulus SMP, telah membangun usaha jahitnya sendiri dan melayani pelanggan dari daerah sekitar. Namun, selama ini ia belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Tahun ini, melalui program Bantuan Modal Usaha (BMU) dari Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinnaker) Kabupaten Bangkalan, Nur akhirnya mendapatkan bantuan yang diimpikannya.
Program BMU ini khusus untuk pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dan dibiayai oleh Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Nur terpilih sebagai salah satu penerima BMU-DBHCHT Tahap II. Penyerahan bantuan dilakukan di aula Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan pada Senin (11/12/2023).
"Saya sangat bersyukur dan bahagia menerima bantuan ini," ujar Nur. Ia berharap pemerintah dapat terus memberikan bantuan modal usaha finansial di masa depan, sehingga ia dapat menambah stok barang dan memenuhi kebutuhan produk jahitannya.
Sementara itu, menurut Pelaksana Tugas (Plt) Disperinnker Bangkalan, Qorry Yuniastuti, terdapat 503 IKM yang menerima BMU DBHCHT pada tahap II tahun 2023. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan periode sebelumnya yang hanya memiliki 351 pelaku IKM.
Penerima BMU DBHCHT pada tahap II ini terdiri dari berbagai sektor, seperti minuman, kue, roti, keripik, kerajinan perak, konveksi, kerajinan, pandai besi, perajin batik, meubel, dan IKM las. Bantuan ini diharapkan dapat memberikan dorongan bagi pertumbuhan industri kecil menengah di Bangkalan.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.