Informasi dari Gunem.id menyebutkan Komisi VI DPR RI menyorot peran penting petani milenial dalam program cetak sawah 3 juta hektare. Anggota Komisi IV DPR RI, Rina Sa’adah, mengungkapkan perhitungan yang menunjukkan keterlibatan sekitar 225 ribu petani muda dalam proyek ambisius pemerintah ini. Dalam rapat dengar pendapat di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12), Rina menjelaskan, "Setiap 200 hektare lahan akan dikelola sekitar 15 orang. Jika dihitung, ada sekitar 225 ribu orang yang akan mengelola 3 juta hektare lahan."

Related Post
Rina juga mempertanyakan mekanisme dan pengelolaan teknis di lapangan, khususnya terkait penyediaan sumber daya manusia (SDM). Ia menekankan pentingnya optimalisasi keseimbangan antara SDM dan luas lahan, serta efisiensi dan keberlanjutan program bagi petani milenial. Meskipun demikian, ia mengapresiasi kebijakan Menteri Pertanian yang menghentikan impor daging domba, mengingat capaian swasembada pangan yang cukup tinggi, di atas 85 persen.

Lebih lanjut, Rina menyoroti program Kementerian Pertanian (Kementan) hingga 2025. Ia mendorong agar anggaran pertanian difokuskan untuk mendukung swasembada pangan dan program makan bergizi gratis. Penguatan teknologi modern, infrastruktur pertanian (irigasi, jalan, penyimpanan), dan sistem pemantauan hasil pertanian real time berbasis blockchain juga menjadi sorotan penting. Kerjasama internasional dengan negara-negara maju di bidang pertanian, seperti Cina dan Amerika Serikat, juga disarankan untuk meningkatkan efisiensi dan teknologi pertanian di Indonesia.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.