Gunem.id – Pj Bupati Magetan, Nizhamul, kembali menjadi sorotan. Kali ini, ia dituduh melakukan komersialisasi mutasi jabatan dan menerima fee dari kontraktor proyek pemerintah setempat. Tudingan ini dilontarkan oleh LIRA dan OI yang menggelar aksi demonstrasi di Magetan, Kamis (24/10).
Related Post
"Informasi yang kami terima menunjukkan adanya dugaan kuat KKN yang dilakukan Pj Bupati Nizhamul. Jika terbukti, kami akan tuntut beliau sampai ke akhirat," tegas Sifaul Anam, Ketua Ormas Orang Indonesia (OI), dalam orasinya.
Aksi yang diikuti sekitar 100 orang ini diwarnai dengan teriakan protes dan pembakaran kembang api. Massa juga membawa spanduk dan poster yang berisi kecaman terhadap dugaan KKN yang dilakukan Pj Bupati Nizhamul.
"Kita dibodoh-bodohi, diberi pejabat yang rekam jejaknya buruk. Mereka datang hanya untuk mengeruk keuntungan dan pergi begitu saja. Hai pejabat, ulahmu tidak berkah!" teriak Gus Anam, sapaan akrab Sifaul Anam.
Para aktivis juga menyoroti kinerja Nizhamul saat menjabat sebagai Pj Bupati Batubara. "Jika Nizhamul berakhlak baik, tidak mungkin ia dicopot Mendagri setelah dievaluasi hanya beberapa bulan menjabat," ujar Gus Anam.
Menanggapi tudingan tersebut, Nizhamul membantah keras. Ia menegaskan bahwa tidak ada jual beli jabatan di Pemkab Magetan. "Tidak ada sama sekali. Bahkan, BKPSDM belum mengusulkan mutasi ke saya," tegasnya.
Nizhamul juga menampik tuduhan menerima fee dari kontraktor. "Untuk masalah fee, saya juga belum tahu," jawabnya singkat.
Massa LIRA dan OI kemudian bergerak menuju Kejaksaan Negeri Magetan untuk menyerahkan surat dukungan dan meminta pengawasan ketat terhadap dugaan KKN di Kabupaten Magetan.
Aksi ini menambah panjang daftar kontroversi yang mewarnai kepemimpinan Pj Bupati Nizhamul di Magetan. Publik menantikan langkah konkret dari pihak berwenang untuk mengusut tuntas dugaan KKN yang menyeruak.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.