Gunem.id – Dalam upaya mempercepat pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia, PT PLN (Persero) telah menjalin kerja sama dengan perusahaan China. Kerja sama ini terjalin dalam Forum Bisnis Indonesia-China (ICBF) yang digelar di Beijing, Senin (16/10).
Related Post
Setidaknya sembilan Nota Kesepahaman (MoU) telah ditandatangani dengan total nilai valuasi kerja sama mencapai 54 miliar dolar (Rp 848,7 triliun). Penandatanganan MoU ini disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Beijing.
Jokowi menyampaikan bahwa kunjungannya ke Beijing bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan China. Tiga isu prioritas dibahas dalam pertemuan tersebut, yaitu ekspor, investasi, dan ketahanan pangan.
"Sejumlah isu prioritas yang akan kita bahas dengan China antara lain peningkatan ekspor Indonesia, peningkatan investasi, dan pembangunan ketahanan pangan," ungkap Jokowi.
PLN berperan penting dalam peningkatan investasi di sektor energi antar kedua negara. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mempercepat transisi energi di Indonesia.
PLN telah menandatangani MoU dengan State Grid Corporation of China (SGCC) dan Trina Solar China untuk pengembangan smart grid yang akan menjadi tulang punggung penyediaan kelistrikan energi bersih di Indonesia.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, yang mendampingi Jokowi dalam ICBF 2023 di Beijing, menyatakan bahwa kerja sama dengan SGCC merupakan langkah konkret dalam mendukung transisi energi di Indonesia.
"PLN berharap melalui kerja sama ini, SGCC dan PLN dapat saling memperkuat satu sama lain. Bersama-sama, kita akan membangun jalur transmisi supergrid yang ramah lingkungan, smart grid, dan memperluas kemitraan ke depan," ujarnya.
Kerja sama PLN dengan SGCC meliputi studi bersama dalam pemanfaatan energi terbarukan, penyimpanan tenaga listrik, integrasi jaringan listrik, hingga manajemen jaringan cerdas untuk meningkatkan sistem tenaga listrik yang handal, berkualitas, dan ekonomis.
Selain SGCC, PLN juga menjalin kerja sama dengan Trina Solar. Melalui anak perusahaannya, PLN Indonesia Power Renewables, PLN bermitra dengan Trina Solar, Sinar Mas, dan Agra Surya Energi untuk membangun pabrik sel surya dan panel surya terbesar di Indonesia, yang akan berlokasi di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah.
"Trina Solar ini perusahaan terkemuka dengan teknologi masa depan. Bersama-sama, kami telah meluncurkan joint venture manufaktur Solar PV. Kami akan memperluas kapasitas dan produksi untuk memasok pasar Solar PV skala besar di Indonesia," tambah Darmawan.
Kolaborasi ini diharapkan dapat mengakselerasi skenario transisi energi pemerintah Indonesia yang ambisius, dengan target 75 persen penambahan kapasitas energi berasal dari energi terbarukan dan 25 persen sisanya dari gas alam pada tahun 2040.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.