Gunem.id – Aksi premanisme kembali mencoreng wajah penegak hukum. Sebuah diskusi diaspora berjudul "Silaturahmi Kebangsaan Diaspora Bersama Tokoh dan Aktivis Nasional" yang digelar di Hotel Grand Kemang, Kemang Jakarta Selatan, pada (28/9) dibubarkan paksa oleh sekelompok preman.
Related Post
Pengamat politik Samuel F Silaen menyoroti lemahnya aparat kepolisian dalam menghadapi aksi premanisme ini. "Bila kepolisian kalah dengan preman maka buat apa polisi digaji dengan alokasi anggaran pendapatan belanja negara yang sangat besar?" tanya Samuel dalam keterangan tertulisnya.
Samuel menilai, jika polisi gagal menjalankan tugas pokok dan fungsinya, maka mereka tidak pantas menerima dana dari APBN yang bersumber dari pajak rakyat. "Kejadian yang begitu vulgar dipertontonkan tak dapat dicegah tangkal oleh polisi," tegas Samuel.
Lebih lanjut, Samuel menduga aksi premanisme ini bukanlah aksi spontan. "Mustahil aksi premanisme itu berjalan spontan tanpa adanya anggaran yang cukup besar. Jadi kemungkinan mereka sengaja diorder," ujar Samuel.
Tinggalkan komentar