Gunem.id – Momentum Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November memang identik dengan mengenang jasa para pahlawan dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Namun, memperingati hari bersejarah ini tak melulu harus dengan upacara di lokasi makam Pahlawan.
Related Post
Majelis Budaya Ngaji Shalawat dan Dzikir Kiai Ageng Basyariyah Madiun memilih cara unik dengan menggelar shalawatan dan ngaji bersama. Acara yang dihadiri lebih dari 1000 jamaah dari 30 group Majelis Gembrung ini juga menjadi momen spesial bagi Anggota DPRD Jatim, Abdullah Muhdi.
Dalam kesempatan itu, politisi PKB ini dianugerahi gelar kehormatan sebagai warga kehormatan jamaah Majelis Budaya Ngaji Shalawat dan Dzikir Kiai Ageng Basyariyah.
Abdullah Muhdi dalam sambutannya menekankan pentingnya melestarikan tradisi, khususnya hasil akulturasi nilai Islam dan budaya lokal. Ia juga meminta campur tangan pemerintah dalam menjaga kelestarian budaya positif agar keberlangsungan budaya Jawa Timur-an tetap eksis di tengah desakan budaya luar.
"Kami berharap majelis dan shalawat Gembrung ini tetap dilestarikan dan dilindungi baik dari pemerintah provinsi maupun kabupaten," tegas Abdullah Muhdi.
Ia bahkan mendorong agar penanaman kesadaran akan budaya lokal dilakukan sedini mungkin, bahkan masuk dalam materi muatan lokal di sekolah.
"Agar masyarakat luas tau bahwasanya ada budaya baik dari kota Madiun menjadi pintu masuk penyebaran agama islam di Kota Mataraman," imbuhnya.
Abdullah Muhdi berharap tradisi lokal dapat dilindungi sebagai salah satu kekayaan Indonesia. Hal ini diyakininya akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat karena dapat menarik wisatawan dari mancanegara.
"Berharap dan berkomitmen kesenian ini tetap dilindungi dan masyakat luas. Dan kedepannya dapat dikembangkan khususnya generasi-generasi milenial atau generasi muda Jawa Timur," pungkasnya.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.