Informasi dari Gunem.id menyebutkan dukungan kuat dari DPRD Jatim terhadap program skrining kesehatan gratis yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Langkah ini diyakini sebagai upaya menyelamatkan ribuan nyawa setiap tahunnya dari ancaman penyakit mematikan seperti jantung, stroke, dan diabetes.

Related Post
Anggota DPRD Jatim, dr. Benjamin Kristianto, yang juga dokter dan politisi Partai Gerindra, menyatakan apresiasinya terhadap inisiatif tersebut. Menurutnya, akses mudah dan terjangkau terhadap pemeriksaan kesehatan sangat krusial untuk deteksi dini berbagai penyakit. "Skrining kesehatan gratis merupakan bagian penting dari visi Presiden untuk Indonesia sehat," tegas dr. Beny, anggota Komisi E DPRD Jatim. Ia menekankan pentingnya pendekatan preventif, bukan hanya kuratif, dalam sistem kesehatan.

Dr. Beny menyoroti fokus sistem kesehatan Indonesia yang masih terpusat pada pengobatan, sementara pencegahan penyakit jauh lebih efektif menekan angka kematian akibat hipertensi, diabetes melitus, dan stroke. Pemeriksaan kesehatan gratis, lanjutnya, memungkinkan deteksi dini dan pencegahan komplikasi fatal. "Diabetes misalnya, bisa berujung stroke. Pencegahan dini lewat medical check-up sangat penting," jelasnya.
Indonesia, menurut data yang diungkap dr. Beny, memiliki angka kematian yang tinggi akibat penyakit tidak menular. Sekitar 15 kematian terjadi setiap hari karena penyakit-penyakit tersebut. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan rutin menjadi sangat penting.
Dr. Beny juga mengkritik kebijakan BPJS Kesehatan yang dinilai membatasi akses masyarakat ke perawatan lebih lanjut di rumah sakit besar. Ia berharap BPJS lebih fleksibel, terutama dalam kasus darurat, terlepas dari jenis penyakit yang terdaftar dalam 144 jenis penyakit yang ditanggung. "BPJS seharusnya tidak kaku dalam menangani kasus gawat darurat," tegasnya.
Sosialisasi yang efektif dan standarisasi verifikator BPJS di rumah sakit juga menjadi sorotan dr. Beny. Ia berharap adanya verifikator BPJS yang siaga di rumah sakit untuk mempercepat penanganan kasus darurat. "Ini akan mempercepat proses penanganan pasien yang membutuhkan perawatan serius," pungkasnya.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.