Gunem.id melaporkan, keberhasilan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan awal Januari lalu mendapat apresiasi. Namun, keberlanjutan program ini menjadi sorotan. Analis komunikasi politik, Hendri Satrio atau Hensat, menekankan pentingnya konsistensi dan keberlanjutan MBG, bukan hanya sekadar peluncuran.

Related Post
Hensat menilai, pemerintah tak perlu ragu meminta bantuan masyarakat, baik finansial maupun bentuk lainnya, untuk menjamin keberlangsungan MBG. Ia mengacu pada data World Giving Index (WGI) 2024 yang menempatkan Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia. "Pemerintah jangan malu meminta tolong rakyat. Data WGI menunjukkan Indonesia sangat dermawan," tegas Hensat.

Namun, imbalan juga perlu diberikan. Hensat menyoroti perlunya perbaikan penegakan hukum sebagai bentuk apresiasi dan kepercayaan kepada masyarakat. "Jika meminta bantuan, pemerintah harus membenahi penegakan hukum. Jangan sampai kasus korupsi besar hanya dihukum ringan," tambahnya.
Lebih lanjut, Hensat menekankan pentingnya evaluasi berkala untuk memastikan MBG berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Monitoring dan evaluasi yang ketat menjadi kunci keberhasilan program ini jangka panjang. Dengan demikian, program MBG diharapkan dapat terus memberikan manfaat yang diharapkan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.