Informasi dari Gunem.id menyebutkan bahwa Puskesmas di Jawa Timur tengah menghadapi masalah serius: overkapasitas. Anggota Komisi E DPRD Jatim, Puguh Wiji Pamungkas, menyoroti hal ini. Menurutnya, 900 Puskesmas di Jatim kewalahan menangani rata-rata 20-30 ribu pasien per Puskesmas. Kondisi ini, menurutnya, tak sebanding dengan operasional yang ada dan berdampak pada pelayanan kesehatan masyarakat.

Related Post
Puguh menekankan pentingnya kolaborasi dengan klinik swasta untuk meringankan beban Puskesmas. Ia juga menyayangkan minimnya program preventif dan promotif di Puskesmas yang lebih fokus pada pengobatan (kuratif). "Pencegahan itu penting agar masyarakat tidak sampai sakit," tegasnya.

Solusi inovatif pun mulai bermunculan. Kerja sama antara PT Ayoman dan Kanwil Pos Indonesia Jatim Bali Nusra menawarkan layanan konsultasi kesehatan online. Hal ini diharapkan dapat mengurangi beban Puskesmas dan memudahkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan.
Kepala Kanwil Pos Indonesia Jatim Bali Nusra, Fahdian Yunardi Hasibuan, menyatakan kesiapannya berkolaborasi dengan PKFI Jawa Timur untuk menyediakan layanan konsultasi dokter online melalui aplikasi. "Obatnya nanti diantar oleh PT Pos, sehingga pasien tak perlu ke rumah sakit," ujarnya. PT Pos juga menawarkan kemudahan pembayaran iuran BPJS Kesehatan secara digital. Langkah ini merupakan bagian dari transformasi digital yang dilakukan PT Pos Indonesia selama empat tahun terakhir. Inovasi ini diharapkan mampu memberikan solusi atas permasalahan overkapasitas di Puskesmas Jawa Timur.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.