Gunem.id – PT Panca Wira Usaha (PWU) Jawa Timur dan anak perusahaannya membutuhkan suntikan dana segar Rp 250 miliar. Alasannya? Agar kinerja BUMD Pemprov Jatim ini lebih maksimal.
Related Post
Direktur Utama PT PWU Jawa Timur, Erlangga Satria Agung, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan analisis hampir setiap tahun sejak 2018 hingga 2019. Hasilnya? Dana segar tersebut sangat dibutuhkan.
"Jika tidak ada dana segar Rp 250 miliar, anak perusahaan termasuk induknya hanya akan stagnan dan tidak bisa menjadi mesin penghasil bagi APBD Jawa Timur," tegas Erlangga.
Erlangga mencontohkan beberapa anak perusahaan yang memiliki mesin produksi usang sejak zaman Belanda. "Selain mesin produksi usang, kondisi SDM-nya juga sudah berumur tua dan perlu dilakukan regenerasi. Terlebih, seluruh anak perusahaan tidak memiliki dana tersebut," jelasnya.
Tanpa suntikan dana, PT PWU dan anak perusahaannya akan kesulitan untuk berkembang sesuai harapan Pemprov Jawa Timur.
"Dampak pandemi Covid-19 mulai 2020 hingga 2021 membuat anak perusahaan kewalahan. Contohnya PT Kasahusada, yang sebelum pandemi mampu membeli bahan baku setelah produksi, kini harus membayar cash semua," lanjut Erlangga.
Hal ini membuat PT Kasahusada kesulitan memenuhi permintaan yang tinggi. "Jika ada modal, tentu tidak akan terjadi seperti ini," tegasnya.
Awalnya, PT PWU berencana melepas aset anak perusahaan untuk mendapatkan modal tambahan. Namun, hal ini terbentur Perda No. 8 tahun 2019 yang melarang pelepasan aset hasil inbreng.
"Aset anak perusahaan PT PWU merupakan hasil inbreng, sehingga tidak bisa dioptimalkan untuk permodalan," jelasnya.
Erlangga menegaskan bahwa PT Kasahusada, meskipun menghadapi kesulitan permodalan selama pandemi, tidak melakukan PHK terhadap karyawannya. "Untuk menalangi operasional dan gaji karyawan, manajemen PT Kasahusada melakukan peminjaman modal dari berbagai pihak, termasuk perbankan, agar tetap beroperasi," tuturnya.
PT Kasahusada sendiri merupakan anak perusahaan yang memiliki prospek produksi menjanjikan bagi PT PWU. "Brand dan trust-nya sangat bagus sehingga tidak perlu ditutup. Hasil produksinya selama pandemi sangat menguntungkan. Jangan hanya melihat kerugian saat ini, tapi lihat track record-nya sebagai mesin penghasil," jelasnya.
Erlangga optimistis, dengan dukungan Pemprov dan legislatif, kondisi PT Kasahusada akan kembali normal dan menjadi mesin penghasil yang lebih baik lagi.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.