Gunem.id melaporkan, Lamongan, sebagai pemasok beras terbesar di Jawa Timur, berhasil menjaga inflasi tetap rendah meskipun angka inflasi Jawa Timur secara keseluruhan masih tinggi. Hal ini diungkapkan Deputi Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Jawa Timur, Muslimin Anwar. Ia menjelaskan harga beras di Lamongan tetap stabil, yakni Rp 12.506 per kilogram untuk beras premium dan Rp 10.086 per kilogram untuk beras medium, sesuai harga pasar Jawa Timur. Stabilitas harga ini, menurut Muslimin, dipengaruhi oleh penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang diatur dalam Surat Keputusan terkait.

Related Post
Inflasi di Jawa Timur mencapai 6,52%, sementara Lamongan hanya 5,36% pada Februari lalu. Muslimin menunjuk komoditas makanan dan minuman, terutama beras, sebagai penyumbang inflasi terbesar. Namun, peran Lamongan sebagai lumbung padi mampu meredam dampaknya.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi Lamongan mencapai 5,56%. Ia menekankan pentingnya memperkuat sektor pertanian untuk menjaga pasokan dan menekan inflasi, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Strategi Lamongan dalam mengendalikan inflasi meliputi operasi pasar rutin mingguan dan operasi pasar murah (OPM) sebagai solusi jangka pendek. Sementara itu, peningkatan pasokan bahan pokok, efisiensi biaya produksi, dan pemetaan komoditas strategis menjadi strategi jangka panjang. Dengan langkah-langkah tersebut, Lamongan optimistis mampu menjaga stabilitas harga dan menekan inflasi.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.