Informasi dari Gunem.id menyebutkan, kelompok peternak sapi Breeding "Senang Makmur" di Desa Mojorejo, Kabupaten Madiun, punya kiat jitu menghadapi ancaman PMK. Berbekal pengalaman menghadapi wabah tahun lalu, mereka menerapkan strategi pencegahan yang efektif.
Related Post
"Alhamdulillah, kami sudah berpengalaman dengan PMK sebelumnya," ujar Muh. Kusairi, ketua kelompok peternak, saat ditemui di kandang Minggu (2/2). "Saat mendengar kabar PMK merebak di Purbalingga, Jawa Barat, kami langsung antisipasi. Sebelum vaksinasi, kami berikan empon-empon dan vitamin tambahan untuk menjaga daya tahan tubuh sapi." Hasilnya? Hingga kini, peternakan mereka terbebas dari PMK.
Sebagai langkah antisipasi lebih lanjut, kelompok peternak "Senang Makmur" sementara menutup akses bagi pembeli dari luar. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran PMK dan menunggu harga sapi kembali normal.
"Kami belum menerima kunjungan dari luar, terutama para tengkulak," jelas Kusairi. "Harga sapi sedang turun, jadi kami tidak menjual maupun mendatangkan sapi dari luar untuk menghindari risiko PMK."
Kusairi menambahkan, usaha peternakan sapi breeding ini sangat menjanjikan dan membantu perekonomian keluarga anggotanya. Mereka bersyukur dapat mengembangkan usaha bersama ini.
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa Pj. Gubernur Jawa Timur menetapkan status keadaan darurat bencana non alam akibat PMK di seluruh wilayah Jatim, berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/31/013/2025. Dari 1 Desember 2024 hingga 30 Januari 2025, tercatat 18.721 kasus PMK di Jatim. Secara nasional, peningkatan kasus juga terjadi di delapan provinsi.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.