Informasi yang diperoleh Gunem.id dari konferensi pers Senin (2/12) lalu, mengungkap temuan mengejutkan dari tim pemenangan pasangan calon Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Risma-Gus Hans) terkait Pilgub Jatim. Mereka menolak hasil Pilgub dan menuding adanya kecurangan masif yang merugikan paslon nomor urut 03.
Related Post
Ketua Tim Pemenangan Risma-Gus Hans, KH Imam Bukhori, atau yang akrab disapa Ra Imam, memaparkan sejumlah anomali yang ditemukan berdasarkan data Sirekap KPU. Anomali pertama adalah tingginya partisipasi pemilih di ribuan TPS, khususnya di Madura. Tercatat 2.801 TPS menunjukan angka partisipasi 90-100%, bahkan 9 desa di Sampang mencapai 100%. Ra Imam mempertanyakan hal ini, mengingat banyak warga Madura yang merantau. Kejanggalan ini, menurutnya, berkorelasi dengan selisih suara yang signifikan antara Khofifah-Emil dan Risma-Gus Hans, mencapai 637.176 suara.
Anomali kedua yang tak kalah mengejutkan adalah ditemukannya 3.637 TPS di mana perolehan suara Risma-Gus Hans kurang dari 30 suara, bahkan ada yang nihil. Hal ini dianggap mustahil mengingat tim Risma-Gus Hans memiliki saksi di setiap TPS. Selisih suara antara kedua paslon di TPS-TPS tersebut mencapai 770.917 suara, dengan konsentrasi terbesar di Sumenep, Sampang, dan Pamekasan.
Lebih lanjut, Ra Imam juga mengungkapkan temuan ketiga, yaitu jumlah pemilih Pilgub yang lebih tinggi dari Pilbup/Pilwali di 194 TPS, dengan selisih suara mencapai 18.745 suara yang menguntungkan paslon nomor urut 02. Fenomena ini paling menonjol di Kota Madiun, Situbondo, dan Kota Kediri.
Tim pemenangan Risma-Gus Hans akan mempelajari temuan-temuan ini secara mendalam dan mempertimbangkan langkah hukum selanjutnya, termasuk kemungkinan mengajukan sengketa ke Mahkamah Konstitusi. "Kami akan berjuang sampai akhir," tegas Ra Imam.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.