Gunem.id – Program Studi Ilmu Komunikasi dan Magister Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jawa Timur baru-baru ini menggelar seminar nasional bertajuk COMMPOSITION (Communication Symposium and Convention). Acara tahunan yang mengangkat tema "Anak Muda, Politik, dan Media Digital" ini berlangsung di Auditorium lt 9 Gedung Kuliah Bersama (GKB 2) UPN Veteran Jawa Timur, Rabu (18/9).
Related Post
Seminar ini menghadirkan sejumlah pakar komunikasi politik Jawa Timur, seperti Dr Suko Widodo (Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Airlangga), Surokim (Pakar Komunikasi Politik Universitas Trunojoyo Madura sekaligus Wakil Rektor 3 Universitas Trunojoyo Madura), dan Dr Irwan Dwi Arianto (Pakar Komunikasi Politik dan Ahli pembacaan digital activism Big Data dari Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jawa Timur). Ketiga pakar ini membedah strategi jitu untuk merebut hati generasi Z di Pilkada serentak tahun ini.
Syafrida, Koordinator Program Studi Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jawa Timur sekaligus moderator seminar, menjelaskan bahwa seminar ini terinspirasi dari dinamika politik yang sedang terjadi. Partisipasi aktif anak muda, sebagai pemilih terbanyak di Pilpres dan Pilkada mendatang, menjadi kunci arah politik Indonesia.
"Rendahnya partisipasi politik anak muda perlu dikaji. Kita perlu memahami keinginan dan kebutuhan mereka, bagaimana mereka mencari informasi yang benar terkait pemilu, dan bagaimana mereka menyuarakan opininya," ujar Syafrida.
Dr. Irwan Dwi Arianto, pakar komunikasi politik dan ahli pembacaan digital activism Big Data, mengungkapkan bahwa generasi Z sudah aktif menyuarakan pendapatnya, namun dengan cara yang berbeda dari generasi sebelumnya.
"Aktor politik harus memahami cara penyampaian mereka yang baru ini, bukan lagi dengan cara konvensional. Era digital menuntut pendekatan digital," tegasnya.
Ia juga menyoroti bahwa aktor politik seringkali fokus pada meraih kekuasaan, tanpa memperhatikan isu-isu yang dihadapi generasi Z, seperti mental health.
"Karena tidak memahami persoalan anak muda, mereka seakan apatis dengan pemilihan. Untuk merebut hati generasi Z, pahami mereka, pahami keinginan dan kebutuhannya," tambah Dr. Irwan.
Surokim, pakar komunikasi politik Universitas Trunojoyo Madura, mendorong aktor politik untuk mengubah persepsi anak muda tentang dunia politik.
"Politik harus menjadi media pengabdian dan pelopor keteladanan. Kita perlu mendorong anak muda menjadi pelopor baru dalam dunia politik, sehingga politik akan jauh lebih indah, tidak intimidatif, tidak gaduh, dan bebas dari hoax," ungkapnya.
Salah satu cara untuk merebut hati generasi Z adalah dengan akrab dan mengenal mereka, sehingga para aktor politik bisa menyesuaikan dengan apa yang mereka inginkan dan butuhkan.
"Jangan sampai kita mengkampanyekan politik, tapi ternyata jauh dari apa yang anak muda butuhkan. Politik harus didekatkan dengan kepentingan anak muda," tegas Surokim.
Dr Suko Widodo, pakar komunikasi politik dari Universitas Airlangga, menekankan pentingnya kesadaran politik anak muda.
"Ketika anak muda memiliki kesadaran politik, terdidik, dan paham, saya yakin Indonesia emas akan dapat tercapai dengan sumberdaya yang baik," katanya.
Ia mendorong anak muda Indonesia, terutama para mahasiswa UPN, untuk memiliki rasa gelisah terhadap kondisi negeri ini.
"Anda yang merasa anak muda, berpolitiklah, tapi berpolitik yang tepat dan benar," pungkasnya.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.