Gunem.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mendorong mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya untuk menjadi pemimpin masa depan yang mampu menciptakan inklusivitas dalam pembangunan bangsa. Hal ini disampaikan Khofifah saat menjadi narasumber Tolerance Education Festival di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UINSA, Selasa (21/1/2025). Ia menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Related Post
Khofifah menyatakan bahwa inklusivitas, khususnya dalam layanan publik, dapat diwujudkan melalui pemanfaatan ekosistem digital. Sistem digital dinilai mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi. Menurutnya, inklusivitas menjadi kunci penting untuk mencapai status negara maju di tahun 2045. Ia bahkan mengajak civitas akademika UINSA untuk berkolaborasi mempercepat pencapaian visi tersebut, bahkan sebelum target waktu yang ditentukan. "Bapak Presiden Jokowi pernah meminta para rektor untuk menelaah percepatan Indonesia Emas sebelum 2045," ujar Khofifah, merujuk pada target pertumbuhan ekonomi 9 persen, pendapatan per kapita 13.000 USD, dan penurunan tingkat kemiskinan hingga 2 persen.

Pengalaman Khofifah dalam menangani konflik di Tolikara, Papua, menjadi bukti nyata pentingnya toleransi. Ia menceritakan proses pembangunan kembali masjid setelah kerusuhan, sebagai simbol perdamaian dan rekonsiliasi. Keberhasilan tersebut, menurutnya, menunjukkan bahwa harmoni dan toleransi dapat diwujudkan melalui tindakan nyata.
Khofifah mengajak mahasiswa untuk aktif berinovasi, berkolaborasi, dan memperkuat toleransi sebagai modal utama pembangunan bangsa. Acara tersebut dihadiri ratusan mahasiswa, dosen, dan tokoh penting, termasuk Sekretaris Badan Moderasi Beragama Kementerian Agama RI, Rektor UINSA, dan sejumlah pejabat universitas. Khofifah mengapresiasi acara ini sebagai momentum penting dalam menanamkan semangat toleransi dan inklusivitas bagi generasi muda.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.