Gunem.id melaporkan, DPRD Surabaya berkolaborasi dengan sektor swasta untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di kota pahlawan. Langkah ini merupakan komitmen nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno, mengungkapkan program pelatihan intensif bagi para pelaku UMKM, khususnya ibu rumah tangga.
Related Post
Pelatihan yang akan digelar secara berkala di setiap kecamatan ini menghadirkan chef profesional untuk mengajarkan berbagai jenis masakan, mulai dari kuliner tradisional hingga internasional seperti Jepang, Korea, dan Barat. Anas, yang juga dikenal sebagai tokoh penggerak UMKM, menekankan pentingnya pendampingan dari dinas terkait untuk memastikan keberhasilan program ini. Tujuannya jelas: meningkatkan keahlian dan daya saing para pelaku UMKM.
Tidak hanya pelatihan, Anas juga gencar mensosialisasikan program E-Peken, sebuah platform digital yang telah menghasilkan omzet miliaran rupiah. Ia berencana melibatkan Dinas Koperasi dan UMKM dalam setiap pertemuan untuk memperkenalkan dan mendorong pemanfaatan platform tersebut.
Lebih lanjut, Anas turut mempromosikan akses permodalan yang mudah melalui BPR Surya Artha Utama (SAU), BUMD milik Pemkot Surabaya. BPR SAU menawarkan pinjaman modal usaha sebesar Rp2,5 juta dengan bunga 0,3 persen per bulan, dengan tenor maksimal 10 bulan. Syaratnya pun relatif mudah, cukup dengan membentuk kelompok tujuh orang dan menyerahkan beberapa dokumen seperti KTP, KK, surat nikah, surat domisili, dan agunan BPKB sepeda motor. Anas berharap skema ini dapat menjadi alternatif yang lebih sehat dibandingkan pinjaman online atau rentenir yang mencekik.
Anas optimistis UMKM Surabaya akan terus berkembang pesat. Ia mendorong para pelaku UMKM untuk memanfaatkan berbagai fasilitas pemberdayaan yang disediakan pemerintah, serta memiliki semangat wirausaha yang tinggi agar dapat naik kelas dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Surabaya.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.