Informasi dari Gunem.id menyebutkan bahwa menjelang Ramadhan 1444 H, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil IV mencatat lonjakan harga sejumlah komoditas pangan di empat provinsi. Hasil survei KPPU menunjukkan prediksi kenaikan harga beberapa bulan lalu terbukti akurat. Jawa Timur menjadi salah satu provinsi yang mengalami kenaikan signifikan, terutama pada cabai rawit (43%), diikuti telur ayam ras, bawang putih, dan beras.

Related Post
Di Bali, bawang putih memimpin kenaikan harga (13%), disusul bawang merah (0,27%). Sementara itu, Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat kenaikan paling tinggi pada telur ayam ras (18%), kemudian bawang merah (12%) dan bawang putih (16,5%). Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kenaikan harga cabai biasa (21%), beras medium (18,62%), dan beras premium (4,14%).

Kepala KPPU Kanwil IV, Dendy R. Sutrisno, menjelaskan strategi KPPU dalam mengawasi situasi ini. "Pertama, kami fokus mendeteksi potensi penahanan pasokan dan praktik penjualan bersyarat. Kedua, kami berkoordinasi dengan pemangku kebijakan terkait. Ketiga, kami melakukan advokasi kepada pelaku usaha dan pemerintah daerah," ujar Dendy dalam konferensi pers di kantornya, Senin (20/3).
Meskipun terjadi kenaikan harga, Dendy memastikan stok komoditas secara umum masih aman. Namun, KPPU tetap mengimbau pelaku usaha untuk tidak memanipulasi harga dan menjaga keterjangkauan harga bagi konsumen selama bulan Ramadhan.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.