Gunem.id melaporkan, Indonesia AI Day 2024 menjadi saksi kolaborasi strategis antara Shipper dan NVIDIA dalam menghadirkan solusi teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk sektor logistik Tanah Air. Acara yang digelar Kamis (14/11) ini mempertemukan para inovator, pemimpin industri, dan pembuat kebijakan, menunjukkan potensi AI dalam memajukan berbagai sektor, termasuk logistik.

Rahasia Sukses Furnitur Banyuwangi: Ekspor Hingga Eropa!

Kuota BBM Aman? Rahasianya Ada Di Sini!

Menteri BUMN, Erick Thohir, menekankan pentingnya digitalisasi dan AI sebagai benteng ekonomi Indonesia. Beliau menyatakan bahwa hal ini krusial untuk menjaga kesejahteraan rakyat. Indonesia AI Day, dengan tema ‘Unleashing Indonesia’s AI Sovereignty’, tidak hanya fokus pada transformasi bisnis, tetapi juga pada kedaulatan AI Indonesia dan ambisi negara untuk menjadi pemain utama ekonomi digital global.

Revolusi Logistik: AI Siap Ubah Wajah Industri di Indonesia — Foto Istimewa : www.rmoljatim.id

Prospek sektor logistik Indonesia sangat menjanjikan. Pertumbuhan diperkirakan mencapai 8,1 persen pada periode 2023-2027, didorong oleh peningkatan e-commerce dan pengembangan infrastruktur. Shipper, sebagai perusahaan 4PL terkemuka, menjawab tantangan ini dengan solusi AI inovatif, berkolaborasi dengan NVIDIA. Langkah ini sejalan dengan visi Shipper untuk mendorong efisiensi dan keberlanjutan di industri logistik.

Smiley Kuntjoro, Chief Product Officer Shipper Group Indonesia, menjelaskan bahwa terobosan AI ini akan meningkatkan kecepatan, akurasi, dan efisiensi biaya logistik. Ia meyakini AI akan mendemokratisasi teknologi dan berkontribusi pada kesejahteraan SDM menuju Indonesia Emas 2045. Kuntjoro menambahkan bahwa penetrasi internet yang luas di Indonesia semakin memperkuat dampak teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Shipper memperkenalkan solusi AI terbaru, termasuk Alonu 360, Almove 360, dan AlChat 360, yang dirancang untuk merevolusi rantai pasok dengan meningkatkan efisiensi, akurasi, dan ketahanan. Kuntjoro menegaskan bahwa AI bukan sekadar penyempurnaan teknologi, tetapi fondasi inovasi masa depan di sektor logistik. Era ini, menurutnya, menuntut ketangkasan dan wawasan berbasis data.