Informasi yang dihimpun Gunem.id menyebutkan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH, IDX: ISAT) resmi mengumumkan aksi korporasi stock split dengan rasio 1:4. Keputusan ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Rabu kemarin.

Related Post
Langkah strategis ini diklaim bertujuan untuk meningkatkan volume transaksi dan likuiditas saham ISAT. Lebih jauh, Indosat berharap dapat memperluas akses kepemilikan saham bagi investor ritel, khususnya generasi muda. Dengan harga saham yang lebih terjangkau, Indosat ingin mengajak lebih banyak masyarakat Indonesia merasakan manfaat pertumbuhan perusahaan.

Stock split ini akan mengubah nilai nominal saham Seri B dari Rp100,00 menjadi Rp25,00 per saham. Jumlah saham Seri B pun akan meningkat drastis dari 8.062.702.740 menjadi 32.250.810.957 saham. Sementara itu, nilai nominal saham Seri A tetap tidak berubah.
Vikram Sinha, President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, menjelaskan, "Stock split ini mencerminkan komitmen kami dalam menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan. Dengan meningkatkan keterjangkauan dan likuiditas saham, kami mengajak lebih banyak masyarakat untuk menjadi bagian dari visi Indosat," ujarnya. Ia menambahkan bahwa tujuan Indosat bukan hanya pertumbuhan finansial semata, melainkan juga pemberdayaan individu dan pertumbuhan ekonomi inklusif di Indonesia.
Langkah ini sejalan dengan komitmen Indosat dalam mendorong transformasi digital di Indonesia melalui layanan telekomunikasi yang mutakhir. Perusahaan juga menekankan peran pentingnya dalam menghubungkan masyarakat dan mendukung kewirausahaan.
Kinerja Indosat sendiri tengah berada di jalur positif. Fitch Ratings baru-baru ini menaikkan outlook ISAT dari ‘Stabil’ menjadi ‘Positif’, mempertahankan peringkat kredit AA+(idn). Pefindo juga memberikan peringkat idAAA (Stabil). Pada awal 2024, ISAT bahkan masuk dalam Indeks LQ45, menunjukkan likuiditas tinggi dan prospek pertumbuhan yang baik di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Indosat menegaskan komitmennya dalam membangun inklusivitas dan konektivitas digital. Stock split ini diharapkan tidak hanya meningkatkan partisipasi investor ritel, tetapi juga menciptakan lingkungan ekonomi yang inklusif, memberdayakan generasi muda dalam mengelola keuangan, dan berkontribusi pada pembangunan nasional. "Kami ingin memastikan setiap orang mendapatkan manfaat dari ekonomi digital," pungkas Vikram.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.