Gunem.id – Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, tengah berupaya keras mengatasi masalah sampah dengan cara inovatif. Ia mendorong penerapan ekonomi sirkular di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kota Malang. Langkah ini diharapkan tak hanya menyelamatkan lingkungan, tapi juga meningkatkan taraf hidup warga.

Related Post
Konsep ekonomi sirkular diyakini Iwan mampu menghasilkan pendapatan signifikan, baik bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun penghasilan masyarakat. "Metode sanitary landfill yang selama ini kita terapkan, yakni menguruk sampah hingga penuh lalu pindah lokasi, tak menyelesaikan masalah secara tuntas," ungkap Iwan pada Selasa (08/10). "Namun, dengan ekonomi sirkular, kita bisa tuntaskan masalah sampah sekaligus menghasilkan pemasukan," tegasnya.

Kota Malang sendiri terpilih sebagai salah satu dari enam daerah pilot project Local Service Delivery Improvement Program (LSDP). Bahkan, Dirjen Bangda Kemendagri, Restuardy Daud, beserta timnya telah meninjau TPA Supit Urang dan memberikan respon positif. Mereka menilai Kota Malang siap menerapkan LSDP, dengan TPA Supit Urang sebagai contoh pengelolaan sampah modern di perkotaan.
Ke depan, Kota Malang membutuhkan TPST baru di lahan seluas 2 hektar, dengan kapasitas 150-200 ton sampah per hari. Iwan pun meminta doa dan dukungan agar program LSDP di Kota Malang berjalan lancar. "Semoga kebijakan ini bisa berjalan. Keputusan final akan keluar setelah annual work plan dari pemerintah pusat. Kesiapan daerah akan menjadi penentu," tutupnya.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.