Gunem.id - Pada tanggal 10 Oktober 2001, sebuah tragedi yang menewaskan 126 suporter sepak bola terjadi di Stadion Accra, Ghana ketika kesebelasan Hearts of Oak dan Asante Kotoko bertemu. Keributan antar suporter pecah.
Polisi disalahkan karena dianggap bertindak berlebihan dengan menembakkan gas air mata ke tengah-tengah penonton.
Reaksi berlebihan polisi disalahkan banyak orang atas apa yang dianggap sebagai tragedi terburuk dalam sejarah olahraga Afrika yang menyebabkan kematian sedikitnya 126 penggemar pertandingan sepak bola di ibu kota Ghana tersebut.
Kerabat yang putus asa melakukan perjalanan memilukan ke lokasi tragedi dan ke rumah sakit setempat untuk menemukan orang yang mereka cintai.
Presiden Ghana John Kufuor mengadakan rapat kabinet darurat dan lalu menetapkan hari itu sebagai hari berkabung nasional.
Saksi mata yang hadir saat kejadian itu berlangsung menyalahkan polisi karena memicu penyerbuan fatal para penonton menuju pintu keluar karena penembakan gas air mata untuk meredam kekerasan yang terjadi antara suporter kedua klub kesebelasan.
Baca Juga: Konten Baim dan Paula Dianggap Berlebihan, dan Dapat Dipidana
Tragedi di Stadion Olahraga Accra dianggap sebagai yang terburuk dalam sejarah olahraga Afrika, dan merupakan insiden keempat di Afrika dalam waktu kurang dari sebulan. Akibat serbuan mendadak ribuan suporter menuju pintu, stadion berkapasitas 40.000 orang itu akses keluar menjadi macet. Banyak orang terinjak dan kehabisan oksigen menyebabkan mereka meninggal di tempat kejadian dan di rumah sakit sekitar.
Artikel Terkait
Menko Polhukam Mahfud MD Sebut Korban Meninggal di Stadion Kanjuruhan Malang Karena Saling Berdesakan
Crisis Center Telah di Bentuk Kantor Arema FC dan Kantor Dinkes Kab Malang menjadi Lokasinya
5 Tragedi Sepak Bola Dunia, Yang Menyebabkan Banyak Korban Meninggal Dunia, Ada Tragedi Stadion Kanjuruhan
Jadwal Pertandingan Kejuaraan Dunia Bola Voli Putri FIVB 2022, Hari Minggu 2 Oktober 2022
Sudah 8 Negara lolos ke Fase 2 Kejuaraan Dunia Bola Voli Putri FIVB 2022