• Minggu, 2 April 2023

Arkeolog Temukan Pemukiman Kuno Suku Maya Berusia 2.000 Tahun yang Tersembunyi di Tengah Hutan

- Selasa, 17 Januari 2023 | 16:57 WIB
Salah satu piramid dari Kebudayaan Suku Maya (Dok.rifallrinalldi)
Salah satu piramid dari Kebudayaan Suku Maya (Dok.rifallrinalldi)

Gunem.id - Sebuah pemukiman suku Maya yang luas dan tersembunyi di bawah hutan hujan di wilayah Guatemala telah ditemukan melalui pemindaian menggunakan teknologi laser.

"Studi ini menggunakan data LIDAR udara untuk menunjukkan bagaimana masyarakat yang kompleks mengatur infrastruktur mereka,” kata arkeolog dikutip Gunem.id dari Metro.

LIDAR atau Light Detection and Ranging, adalah metode pendeteksian dengan menggunakan prinsip pantulan sinar laser untuk melihat atau mengukur jarak objek yang ada di permukaan bumi.

Baca Juga: Sim C Akan Dibagi Menjadi Tiga Kategori, Biaya Pengurusannya Tidak Berubah

Area pemukiman suku Maya itu memiliki luas sekitar 650 mil persegi, melintasi wilayah Cekungan Karst Mirador-Calakmul, dekat perbatasan dengan Meksiko.

Menurut para arkeolog, kota itu sudah ada sejak 2.000 tahun yang lalu dan terdiri dari hampir 1.000 permukiman yang dihubungkan oleh jalan lintas sepanjang seratus mil.

“Bangunan yang kami temukan itu mencerminkan organisasi sosio-ekonomi dan kekuatan politik mereka," tulis arkeolog yang terbit di jurnal Ancient Mesoamerica .

Baca Juga: Polri Akan Menggunakan Pesawat Tanpa Awak untuk Mengawasi Arus Lalu Lintas

Selain menemukan jalan lintas yang digunakan bangsa Maya untuk bergerak di sekitar area tersebut, para peneliti juga menemukan sisa-sisa pondasi bangunan dan piramida.

Bekas waduk dan kanal juga ditemukan di area pemukiman itu, yang mereka gunakan untuk menampung air guna keperluan sehari-hari.

Teknologi LIDAR yang digunakan memungkinkan para ilmuwan untuk melihat lekukan dan jalur di tanah meski telah terkubur selama berabad-abad.

Baca Juga: Info Lokasi dan Jam Buka Layanan SIM Keliling Tangerang Selatan untuk Hari Rabu 18 Januari 2023

Pencitraan tersebut juga memberikan informasi baru terhadap reruntuhan suku Maya yang telah dipelajari sebelumnya pada area tersebut.

Penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa penduduk pada pemukiman Mesoamerika di area itu masih jarang, namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa pemukiman tersebut ternyata telah padat.

Halaman:

Editor: Pulung Nowo Wijoyo

Sumber: Metro.co.uk

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X