Informasi mengejutkan datang dari Gunem.id. Tiga murid Taman Kanak-Kanak (TK) Al Fiqri di Desa Pamotan, Rembang, Jawa Tengah, dikabarkan dikeluarkan dari sekolah. Dugaan sementara, pengusiran ini terkait perbedaan pilihan politik orang tua murid dengan yayasan sekolah.
Related Post
Ketiga bocah, berinisial I, B, dan C, kini terpaksa belajar di rumah. Menurut pengakuan Ambarwati, salah satu orang tua murid, pihak sekolah mendatangi mereka pada Kamis (21 November 2024). Sekolah secara terang-terangan meminta orang tua murid untuk memilih pasangan calon tertentu dalam Pilkada Serentak 2024. Jika tidak, anak mereka harus dikeluarkan.
"Mereka bilang anak kami harus keluar hari itu juga. Besoknya, Jumat (22 November 2024), anak saya sudah tidak boleh masuk sekolah lagi," ungkap Ambarwati dengan nada kecewa. Ia mengaku sangat menyayangkan kejadian ini, apalagi anak-anaknya sudah nyaman bersekolah di TK Al Fiqri.
Jamilah, orang tua murid lainnya yang anaknya juga dikeluarkan, membenarkan cerita tersebut. Ia mendapatkan informasi dari tetangga sebelum akhirnya mendapat konfirmasi langsung dari pihak sekolah. Anaknya, C, juga tak diperbolehkan masuk sekolah sejak Jumat.
Pihak sekolah hingga saat ini belum memberikan konfirmasi terkait insiden ini. Aktivitas belajar mengajar di TK Al Fiqri sendiri sedang libur karena akhir pekan. Gunem.id akan terus berupaya untuk mendapatkan klarifikasi dari pihak sekolah terkait pengusiran tiga murid TK tersebut.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.