Sepatu dan Kulit Lokal Go Internasional! Pameran ILF 2023 Dongkrak Industri

Sepatu dan Kulit Lokal Go Internasional! Pameran ILF 2023 Dongkrak Industri

Gunem.id – Pameran Fashion Indo Leather & Footwear Expo 2023 (ILF 2023) resmi dibuka di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta. Acara ini digelar selama tiga hari, mulai tanggal 3 hingga 5 Agustus 2023, dan menargetkan 10.000 pengunjung dari berbagai negara.

Collab Media Network banner content

Pameran ILF 2023 merupakan pameran internasional ke-16 yang diselenggarakan oleh Krista Exhibitions, yang fokus pada produk kulit dan alas kaki, mesin, teknologi manufaktur, bahan dan layanan. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi industri manufaktur kulit dan alas kaki, membantu pelaku bisnis mengoptimalkan proses produksi, menghasilkan produk kulit berkualitas, dan mengenalkan inovasi atau tren fashion kulit terkini.

Sepatu dan Kulit Lokal Go Internasional! Pameran ILF 2023 Dongkrak Industri
Foto Istimewa : www.rmoljatim.id

ILF 2023 diikuti lebih dari 200 peserta, baik lokal maupun internasional, termasuk delegasi dari 17 negara. Pameran ini juga diselenggarakan bersamaan dengan Indo Garment dan Textile Expo 2023 dan Internasional Footwear Conference ke-40.

Menariknya, ILF 2023 dirancang lebih menarik dari tahun sebelumnya. Acara ini mengikutsertakan beberapa sekolah desain busana ternama seperti ESMOD, LaSalle College, dan Instituto Di Moda Burgo dalam kegiatan Fashion Show dan Workshop. Selain itu, terdapat berbagai kegiatan menarik lainnya seperti seminar, talk show, demo pembuatan sepatu, tas, dan barang jadi kulit, vest, dan aksesoris.

CEO Krista Exhibitions, Daud D Salim, mengungkapkan bahwa ILF 2023 mengalami peningkatan peserta sekitar 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya. "Penyelenggaraan pameran ILF 2023 adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi pada usaha industri manufaktur kulit dan alas kaki, yang telah mengalami peningkatan yang positif dan diharapkan setelah kegiatan pameran ILF 2023 pelaku usaha industri persepatuan, perkulitan (penyamakan kulit) dan barang jadi kulit di Indonesia dapat bersaing di pasar global," ungkapnya.

Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO), Eddy Widjanarko, menambahkan bahwa meskipun terjadi pelemahan ekonomi dunia dan penurunan permintaan dari negara-negara tujuan ekspor tradisional Indonesia, industri alas kaki di Indonesia masih menjadi daya tarik dan angka investasinya masih naik. "Sejumlah kekuatan yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki daya tarik adalah, pertama, Indonesia dianggap memiliki komitmen yang tinggi dalam menjaga global supply chain disaat pandemic COVID terjadi secara global," ungkapnya.

APRISINDO berharap pembahasan Indonesia-EU CEPA bisa segera difinalisasi, karena Vietnam sudah memiliki FTA dengan EU sejak 2019 yang lalu. Hal ini membuat daya saing produk alas kaki Indonesia sulit untuk bersaing dengan produk-produk sejenis yang berasal dari Vietnam.

Ketua Umum DPP APKI (Asosiasi Penyamak Kulit Indonesia), Budi Purwoko, mengucapkan selamat dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Krista Exhibitions yang telah menyelenggarakan Pameran Indo Leather & Footwear (ILF) ke-16 Tahun 2023. "Semoga pameran Indo Leather & Footwear dapat menjadi salah satu katalisator yang mendorong terwujudnya ekosistem bisnis sektor industri kulit Indonesia yang kokoh dan berdaya saing tinggi di masa mendatang dan kita mengharapkan sektor industri kulit-alas kaki-barang jadi kulit-fashion dalam negeri semakin kuat membentuk jalinan kerja sama ekosistem bisnis dan rantai pasok (supply-chain) yang luas dan stabil," kata Budi Purwoko.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikuti kami :

Tinggalkan komentar