Informasi yang dihimpun Gunem.id menyebutkan, tindakan Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya yang menegur anggota Paspampres di Bandara Halim Perdanakusuma telah menimbulkan kontroversi. Peristiwa yang terjadi Selasa malam, 11 Februari 2025 itu, menunjukkan sikap Mayor Teddy yang dinilai berlebihan. Paspampres saat itu tengah menjalankan tugasnya melindungi Presiden Prabowo Subianto di tengah hujan deras.
Koordinator Nasional Kawan Indonesia, Darmawan, dalam keterangannya kepada Gunem.id mengatakan teguran tersebut tidak etis dan berpotensi merusak citra Paspampres. Ia menekankan bahwa ini bukan kali pertama Mayor Teddy bersikap demikian. Sebelumnya, Mayor Teddy juga dilaporkan menegur seorang dokter senior TNI di RSPAD Gatot Subroto dengan cara yang tidak pantas di depan umum.
"Perilaku Mayor Teddy ini sangat memprihatinkan. Ia mengabaikan protokol pengamanan presiden dan menciptakan gesekan antar lembaga," ujar Darmawan. Menurutnya, tindakan memayungi Presiden Prabowo saat menyambut Presiden Erdogan merupakan prosedur standar operasional Paspampres dalam situasi cuaca ekstrem. Teguran terbuka seperti itu, tegas Darmawan, tidak berdasar dan justru melecehkan tugas Paspampres yang dilindungi UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI.
Darmawan menambahkan, pola teguran Mayor Teddy yang dilakukan di depan umum tanpa mempertimbangkan etika dan hierarki, berisiko menurunkan moral aparat, melemahkan kewibawaan Presiden, dan merusak profesionalisme di lingkungan Istana. Ia berharap insiden ini menjadi evaluasi bagi semua pihak terkait pengamanan kepala negara dan menekankan pentingnya menghormati tugas Paspampres sebagai garda terdepan pengamanan Presiden. Sikap Mayor Teddy, menurutnya, tidak hanya merugikan secara personal, tetapi juga berpotensi menimbulkan preseden buruk dalam hubungan antar lembaga.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.