Informasi dari Gunem.id menyebutkan, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, mengambil tindakan tegas. Seluruh pejabat di Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta dicopot dari jabatannya. Langkah drastis ini merupakan buntut dari terungkapnya praktik pungutan liar (pungli) terhadap warga negara asing (WNA) asal China yang hendak memasuki Indonesia melalui bandara tersebut.
Agus Andrianto mengungkapkan kesulitan dalam melakukan pemeriksaan internal terkait kasus ini. Bahkan, Kepala Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno Hatta, Arfa Yudha Indriawan, juga terkena mutasi. Menteri menegaskan bahwa jika terbukti bersalah, Arfa akan mendapatkan sanksi tegas. "Kalau dari pengembangan, yang bersangkutan terlibat pasti disanksi," tegas Agus.
Meskipun belum merinci jumlah pasti pejabat dan pegawai imigrasi yang dinonaktifkan, Agus menyebutkan bahwa setidaknya ada 44 kasus pemerasan terhadap puluhan WNA China. Ia menambahkan bahwa jumlah tersebut mencakup kasus berulang dan bila penyelidikan menemukan keterlibatan pihak lain, mereka juga akan dijatuhi sanksi. "Dihitung saja total ada 44 kejadian, ada yang berulang, semua yang namanya tercantum dan bila pengembangan muncul nama lain ya kita sanksi juga," jelasnya. Kasus ini menjadi sorotan dan menimbulkan pertanyaan besar mengenai pengawasan internal di lingkungan imigrasi Bandara Soetta.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.