Gunem.id – Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi para siswa. Salah satu programnya adalah "Satpol PP Goes To School" yang secara rutin mengunjungi berbagai lembaga pendidikan.

Related Post
Kali ini, kegiatan tersebut menyasar SMP Barunawati Surabaya dengan tema "Perbedaan Bukan Alasan Untuk Penindasan". Dwi Hargianto, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Satpol PP Kota Surabaya, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk mencegah kenakalan remaja di lingkungan sekolah.

"Setiap sekolah memiliki permasalahan masing-masing. Di SMP Barunawati, fokusnya adalah bullying. Meskipun kasusnya tidak terlalu banyak, kami ingin menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari bullying," ujar Dwi.
Tak hanya soal bullying, Satpol PP juga memberikan edukasi tentang bahaya penggunaan gadget berlebihan dan kenakalan remaja lainnya. Dwi menekankan pentingnya edukasi sejak dini untuk meminimalisir berbagai masalah yang dihadapi remaja di Kota Pahlawan.
"Program Trantib Umum (Trantibum) juga mengkampanyekan gerakan anti mabuk, tawuran, dan lainnya. Kami terus berupaya mensosialisasikan bahaya kenakalan remaja kepada para siswa," tegasnya.
Dalam program ini, Satpol PP juga memilih perwakilan Duta Trantibum dari SMP Barunawati. Duta Trantibum bertugas sebagai perpanjangan tangan Satpol PP dalam memberikan contoh perilaku baik di sekolah.
"Setiap sekolah menunjuk tiga orang perwakilan Duta Trantibum. Mereka bertugas menyampaikan dan mensosialisasikan perilaku baik tanpa bullying kepada teman-temannya," kata Dwi.
Dwi berharap, sosialisasi yang diberikan dapat membantu siswa dalam mengambil sikap yang tepat baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
"Semua permasalahan bullying, tawuran, dan lainnya sudah kita bahas secara tuntas. Harapannya, proses belajar para siswa tidak terganggu oleh masalah-masalah tersebut," harapnya.
Marina Kurniasari, Kepala SMP Barunawati, mengapresiasi program Satpol PP Goes To School sebagai upaya preventif Pemkot Surabaya dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas bullying.
"Terkadang para siswa tidak menyadari bahwa perilaku mereka termasuk bullying. Acara ini membantu pihak sekolah dalam mensosialisasikan apa itu bullying dan dampaknya. Kegiatan ini juga membantu kami dalam memberikan pembekalan pendidikan karakter kepada siswa," kata Marina.
Marina menambahkan bahwa pihak sekolah telah memperbanyak kegiatan ekstrakurikuler untuk meminimalisir tindakan bullying dan kenakalan remaja.
"Ketika anak-anak disibukkan dengan kegiatan positif yang terarah, keinginan mereka untuk membully teman-temannya akan teralihkan dan digantikan dengan keinginan untuk bekerja sama," pungkasnya.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.