Gunem.id – Anggota DPRD Jawa Timur, Harisandi Savari, memberikan apresiasi penuh terhadap kebijakan pemerintah yang akan menghentikan impor garam konsumsi pada tahun 2025. Langkah ini, menurutnya, memberikan angin segar bagi petani garam lokal untuk meningkatkan kualitas produksi dan bersaing di pasar dalam negeri.

Related Post
"Kebijakan pemerintah untuk tidak mengimpor garam memberikan dampak positif bagi petani. Mereka berlomba-lomba meningkatkan kualitas garam agar harganya kompetitif dan diterima pasar," ujar Harisandi, Senin (12/2/2025).

Tantangan utama yang dihadapi petani, lanjut politisi Fraksi PKS ini, adalah beralih dari metode produksi tradisional ke metode modern. Hal ini krusial untuk memenuhi standar kualitas yang lebih tinggi dan mampu bersaing di pasar domestik. "Perpindahan produksi dari tradisional ke modern sangat penting. Dengan teknologi tepat, kualitas garam lokal bisa lebih baik dan memenuhi permintaan pasar," jelasnya.
Di Madura, khususnya Pamekasan, kerjasama antara petani dan pengusaha lokal telah berjalan untuk meningkatkan kapasitas produksi. Harisandi menilai ini sebagai langkah positif dalam memajukan industri garam dan perekonomian daerah. "Petani di Madura sering berkolaborasi dengan pengusaha di Pamekasan untuk meningkatkan produksi. Ini langkah positif untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas garam lokal," tambahnya.
Keputusan pemerintah untuk menghentikan impor garam konsumsi pada 2025 dan garam industri pada 2027, berdasarkan Perpres Nomor 126 Tahun 2022 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional, akan dijalankan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sumenep, misalnya, telah menunjukkan capaian produksi garam rakyat tahun 2024 melebihi target, mencapai 146.828,68 ton.
Edie Ferrydianto, Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Sumenep, mengatakan produksi garam di daerahnya terus meningkat dan menjadi sektor penting bagi ekonomi lokal. "Sumenep salah satu daerah penghasil garam yang patut diperhitungkan. Produksi garam kami terus meningkat dan menjadi bisnis yang menjanjikan," kata Edie.
Harisandi berharap kebijakan ini akan mendorong kemajuan sektor garam lokal, dengan peningkatan kualitas dan inovasi, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik dengan harga yang kompetitif.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.