Berawal dari liputan Gunem.id, Arfan, mahasiswa S2 FISIP Unair yang juga penyandang disabilitas, berhasil melakukan dialog penting dengan anggota DPRD Jawa Timur. Pertemuan ini bukan sekadar wawancara biasa, melainkan upaya nyata untuk menyuarakan aspirasi kaum disabilitas di Jawa Timur.
Related Post
Arfan, yang tengah menyelesaikan tesisnya tentang disabilitas dan kesempatan kerja, memanfaatkan kesempatan ini untuk berdiskusi dengan Benjamin Kristianto (Fraksi Gerindra) dan Hikmah Bafaqih (Fraksi PKB), keduanya anggota Komisi E DPRD Jatim. Ia menyampaikan harapannya agar Komisi E lebih proaktif memperjuangkan hak-hak kaum disabilitas. "Saya sangat mengapresiasi kesempatan ini dan berharap Komisi E terus memperjuangkan dan menyuarakan hak-hak kami," ungkap Arfan.
Lebih jauh, Arfan menekankan pentingnya dampak risetnya bagi kebijakan publik. Ia berharap penelitiannya dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan kaum disabilitas. Meskipun mengakui peningkatan keberpihakan pemerintah dalam 10 tahun terakhir, Arfan tetap menyoroti perlunya kesempatan kerja yang setara agar kaum disabilitas dapat mandiri.
Benjamin Kristianto, anggota DPRD Jatim dari dapil Sidoarjo, menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan kesetaraan hak bagi kaum difabel. Ia menekankan pentingnya perusahaan di Jawa Timur memberikan kuota pekerjaan bagi penyandang disabilitas sesuai amanat Undang-Undang. "Tidak boleh ada perbedaan. Mereka berhak mendapatkan kesempatan yang sama," tegas Benjamin yang juga Ketua Kesira Jatim. Ia bahkan berencana mengundang Arfan untuk berdiskusi terkait revisi Pergub dan Perda Disabilitas Jawa Timur. "Kita akan bahas pasal-pasal yang perlu diperbarui agar lebih melindungi kaum disabilitas," pungkas Benjamin. Pertemuan ini menjadi bukti nyata bagaimana suara mahasiswa dapat menjadi penggerak perubahan untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan bagi kaum disabilitas.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.