Gunem.id – Kota Surabaya baru-baru ini memberikan penghargaan kepada 31 Rukun Warga (RW) yang berhasil mewujudkan Kampung Madani dan Kampung Pancasila. Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan mereka dalam menciptakan lingkungan yang aman, sejahtera, dan gotong royong.
Related Post
"Ada empat indikator utama yang menjadi tolak ukur keberhasilan mereka," ungkap Eddy Christijanto, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya.
Pertama, adalah zero kasus stunting dan gizi buruk. Artinya, tidak ada lagi anak-anak di kampung tersebut yang mengalami kekurangan gizi. Kedua, keguyupan dan kepedulian warga terhadap sesama. Hal ini ditunjukkan dengan adanya donasi dan jimpitan sukarela untuk membantu warga yang membutuhkan, seperti lansia, anak yatim piatu, dan anak terlantar.
Ketiga, ekosistem ekonomi yang kuat. Kampung-kampung ini berhasil mengatasi pengangguran dengan memanfaatkan program padat karya dan mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Terakhir, lingkungan yang sehat dan aman. Kampung-kampung ini menunjukkan komitmen mereka dalam mengelola sampah dengan baik, bahkan menerapkan konsep zero waste. Selain itu, mereka juga memanfaatkan lahan untuk urban farming dan menjaga keamanan lingkungan agar terhindar dari tindak kriminal.
"Saat ini, Surabaya sudah memiliki 23 Kampung Madani dan 28 Kampung Pancasila," tambah Eddy.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyatakan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kerja keras warga dalam membantu mengentaskan kemiskinan. "Gotong royong adalah kunci utama dalam mewujudkan Surabaya yang lebih baik," tegasnya.
Salah satu penerima penghargaan, Amir, Ketua RW 7 Kelurahan Jambangan, mengungkapkan rasa terima kasihnya. "Penghargaan ini memotivasi kami untuk terus membantu sesama," ujarnya.
Keberhasilan 31 RW ini menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong masih hidup di Surabaya. Semoga penghargaan ini dapat menginspirasi RW lainnya untuk mewujudkan kampung yang lebih maju dan sejahtera.
Tinggalkan komentar