Gunem.id – Pemkot Surabaya terus berupaya mewujudkan kota yang ramah bagi anak dan perempuan. Salah satu program yang digagas adalah Kampunge Arek Suroboyo Ramah Perempuan dan Anak (KAS-RPA). Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat di tingkat kelurahan dan kecamatan agar lebih responsif dalam menangani masalah perempuan dan anak.
Related Post
Sebagai bentuk apresiasi, Pemkot Surabaya melakukan tinjauan penerapan program KAS-RPA di RW 2, Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Semapir. Tinjauan ini dipimpin langsung oleh Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani, didampingi Asisten II Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji dan Kepala Dinas Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Kota Surabaya, Ida Widayanti.
Rini Indriyani mengaku terkesan dengan program-program yang dijalankan di RW 2 Kelurahan Sidotopo. "Saya sudah melihat langsung kampung sehat, kampung belajar, kampung aman, serta kampung kreatif dan produktif yang dimiliki RW 2 Kelurahan Sidotopo," ungkapnya.
Rini juga memuji program bapak dan ibu ASI yang berhasil dijalankan di kampung tersebut. "Kesadaran untuk memberikan ASI pada anak harus dimiliki semua pasangan, terutama pasangan muda," tegasnya.
Selain itu, program jimpitan atau sedekah subuh yang dijalankan di kampung ini juga menjadi daya tarik tersendiri. Program ini berhasil mengumpulkan sumbangan sukarela yang kemudian disalurkan kepada warga kurang mampu di wilayah RW lainnya.
Berkat berbagai program inovatif yang dijalankan, RW 2 Kelurahan Sidotopo berhasil meraih kategori pratama kegiatan KAS-RPA 2024. Rini berharap, pencapaian ini bisa dipertahankan dan disebarkan ke wilayah lainnya.
"Mimpi Pak Wali tercipta untuk menciptakan kampung madani terwujud di kampung ini," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas DP3A-PPKB Kota Surabaya, Ida Widayanti menjelaskan, tinjauan ini merupakan bagian dari roadshow pemenang lomba KAS-PRA 2024. Lomba ini sendiri telah dimulai sejak bulan Juni lalu dengan penilaian berdasarkan lima indikator, yaitu Kampung Aman, Kampung Belajar, Kampung Sehat, Kampung Asuh, serta Kampung Kreatif dan Produktif.
"KAS-PRA ini harus menyerahkan portofolionya dulu kepada kita, lalu dipresentasikan baru setelahnya dilakukan kunjungan oleh para juri," ujar Ida.
Ida menambahkan, kampung yang sudah menang KAS-PRA akan terus di monitoring agar sistem yang sudah berjalan tetap terjaga. "Harapannya dengan sistem yang sudah baik itu, tidak ada lagi anak dan perempuan yang mendapatkan kekerasan," pungkasnya.
Program KAS-PRA ini merupakan implementasi dari Rencana Kerja Tahunan (RKT) tentang Pemenuhan Konvensi Hak Anak untuk Program CFCI (Child Friendly Cities Initiative) Pemkot Surabaya bersama UNICEF dan Bappenas RI.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.