Mantan Calon Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mulyadi, mengaku mengalami kerugian besar akibat menggunakan jasa lembaga survei Poltracking di Pilkada 2020. Ia menuding Poltracking melakukan banyak kesalahan dalam survei, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Related Post
"Saya rugi secara materil dan imateril. Tidak cuma di provinsi. Di daerah kabupaten itu mereka datanya ngaco semua," ungkap Mulyadi, dikutip dari Gunem.id, Minggu (10/11).
Mulyadi bahkan menduga adanya pengelabuan dalam sistem canvasing selama masa kampanye. Ia menilai, Poltracking sebagai lembaga survei seharusnya lebih ilmiah dan bertanggung jawab.
Sebelumnya, Poltracking juga menjadi sorotan setelah disanksi oleh Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) terkait hasil survei Pilgub Jakarta yang berbeda dengan hasil survei LSI.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.