Gunem.id – Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (bankjatim) berhasil menjadi bank dengan jumlah rekening Tabungan Simpel terbanyak di Jawa Timur pada periode Januari hingga Agustus 2023. Pencapaian ini diterima secara simbolis oleh Direktur Utama bankjatim, Busrul Iman, dalam acara Puncak Kreasi Bangkit di Kantor OJK Regional 4 Jawa Timur.
Related Post
Busrul menekankan pentingnya menanamkan budaya menabung sejak dini kepada pelajar melalui Tabungan Simpel. Hal ini, menurutnya, dapat meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di kalangan pelajar. "Sejalan dengan program OJK, kami aktif mengedukasi masyarakat untuk menanamkan budaya menabung sejak dini. Dengan membiasakan anak menabung, kita mengajarkan mereka menghargai proses," ujar Busrul.
Selama periode Januari hingga Agustus 2023, bankjatim berhasil membuka 79.242 rekening Tabungan Simpel dengan total nominal Rp 8.581.342.956. Angka ini menjadi yang terbesar di Jawa Timur. Total keseluruhan hingga Juli 2023, bankjatim telah memiliki 851.427 rekening Tabungan Simpel dengan nilai Rp 83.318.445.148.
Kepala OJK Regional IV Jawa Timur, Giri Triboto, menegaskan bahwa akses keuangan merupakan hak seluruh masyarakat dan berperan penting dalam meningkatkan taraf hidup. "Sesuai Keputusan Presiden tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung dan Peraturan Presiden Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusi, target tingkat literasi keuangan Indonesia mencapai 90 persen pada tahun 2024," tegas Giri.
Giri juga menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk OJK, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Kementerian Agama, untuk memastikan semua pelajar memiliki rekening tabungan. "Menanamkan budaya menabung sejak dini memberikan banyak manfaat. Anak-anak belajar disiplin, menghargai uang, dan menghindari perilaku konsumtif," tambah Giri.
Data OJK menunjukkan bahwa 50 juta pelajar di Indonesia telah memiliki rekening tabungan di bank dengan total nominal Rp 29 triliun. Di Jawa Timur, jumlah pelajar yang memiliki tabungan mencapai 8,2 juta orang. "Angka ini merupakan potensi besar dalam mencapai target inklusi keuangan. OJK terus melakukan sosialisasi dan edukasi terkait budaya menabung, khususnya di generasi milenial, untuk meningkatkan inklusi keuangan dan memperkuat pendanaan pembangunan," jelas Giri.
Sekda Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, menambahkan bahwa inklusi keuangan Jawa Timur saat ini mencapai 92,99 persen. Namun, tingkat literasi keuangan masih sekitar 55,30 persen, terutama di kalangan pelajar. "Masyarakat Jawa Timur sudah bankable, memiliki akses layanan digital perbankan, kartu kredit, dan QRIS. Namun, literasi keuangan pelajar masih rendah. Kita harus bekerja sama agar semua pelajar Jawa Timur memiliki rekening bank, sehingga Jawa Timur bisa semakin maju," tutup Adhy.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.