Gunem.id – Tahun politik 2024 diprediksi akan membawa dampak buruk bagi ekonomi masyarakat, terutama golongan menengah ke bawah. Ekonom memprediksi, fenomena ‘makan tabungan’ untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari akan berlanjut hingga tahun depan.
Related Post
Nina Sapti Triaswati, ekonom dari Universitas Indonesia, mengungkapkan bahwa kesulitan mencari pekerjaan dan kenaikan pengeluaran menjadi faktor utama yang mendorong masyarakat untuk menguras tabungan. "Mereka yang kehilangan pekerjaan atau mendapatkan pekerjaan baru dengan penghasilan rendah terpaksa mengandalkan tabungan," ujar Nina.
Situasi ini diperparah dengan lambatnya pertumbuhan investasi di Indonesia. "Tahun politik membuat investor cenderung wait and see, sehingga kita tidak bisa berharap banyak pada penciptaan lapangan kerja baru," tambah Nina.
Kondisi ini diperkuat oleh data pertumbuhan tabungan masyarakat yang melambat. Aviliani, ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), menyebutkan bahwa pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada 2023 hanya mencapai 4 persen.
"Pertumbuhan DPK yang rendah menunjukkan bahwa masyarakat cenderung mengurangi tabungannya," jelas Aviliani.
Dengan kondisi ekonomi yang masih belum stabil dan tahun politik yang diprediksi akan membawa ketidakpastian, masyarakat perlu bersiap menghadapi kemungkinan ‘makan tabungan’ yang berlanjut hingga tahun depan.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.