Gunem.id – PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) bersama sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan aksi nyata untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan menanam 5.000 bibit mangrove di Kebun Raya Mangrove (KRM) Surabaya. Kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen SIER dan BUMN dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/SDGs nomor 14, yaitu menjaga ekosistem laut.
Related Post
Penanaman mangrove yang digelar pada Selasa (5/11/2024) ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Selain SIER, kegiatan ini juga diikuti oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM), PT Bank Negara Indonesia (BNI) (Persero) Tbk, dan PT Petrokimia Gresik.
Jefri Ikhwan Ma’arif, Sekretaris Perusahaan PT SIER, menekankan pentingnya keberadaan mangrove dalam menjaga ekosistem pesisir. Mangrove, menurutnya, berperan penting dalam melindungi pantai dari abrasi, menyediakan habitat bagi berbagai spesies laut dan burung, serta berperan dalam siklus nutrisi dan oksigenasi perairan.
"Program konservasi atau penanaman pohon mangrove menjadi hal yang krusial dalam menjamin keberlangsungan ekonomi masyarakat di Kecamatan Gunung Anyar," ujar Jefri. "Apalagi prosentase konservasi mangrove di Gunung Anyar mengalami kerusakan sebesar 13,075 hektare atau sekitar 18,5 persen dari total area sebesar 70,403 hektare."
Kegiatan penanaman mangrove yang diikuti oleh sekitar 100 orang ini merupakan implementasi program TJSL dan kontribusi nyata BUMN terhadap pemberdayaan lingkungan. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat mendukung penguatan ekonomi lokal yang terkait sektor lingkungan dan pariwisata.
Puspita Ernawati, Kepala Departemen TJSL PT SIER, menambahkan bahwa SIER sebagai pengelola kawasan industri milik pemerintah selalu berkomitmen dalam menjaga dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
"Sebelumnya kami juga telah melakukan aksi bersih-bersih sungai Kali Wonokromo dari enceng gondok dan sampah, serta penebaran 10 ribu benih ikan bader dan patin," kata Puspita. "Waktu itu SIER bekerja sama dengan PT PJT (Perum Jasa Tirta) I dan Komunitas Peduli Sungai Surabaya."
Puspita juga menjelaskan bahwa penanaman pohon mangrove dipilih karena memiliki berbagai manfaat yang sangat penting bagi lingkungan, ekonomi, dan masyarakat sekitar. Diantaranya adalah mencegah erosi dan abrasi pantai, mengurangi emisi karbon, penyedia habitat bagi berbagai spesies, sumber ekonomi bagi masyarakat lokal, hingga mendukung ekowisata.
"Untuk bibit pohon mangrove kami membeli dari kelompok tani (poktan). Itu artinya kami ikut memberdayakan perekonomian warga," ungkapnya. "Selain itu, penanaman mangrove merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan lingkungan dan keberlanjutan ekonomi, terutama di daerah pesisir."
KRM Surabaya, yang diresmikan pada 26 Juli 2023, merupakan kawasan konservasi yang memadukan Ekowisata Mangrove Gunung Anyar dan Medokan Sawah dengan total luas lahan sebesar 27 hektare. KRM Surabaya merupakan satu-satunya kebun raya tematik Mangrove di Indonesia dan memiliki koleksi sebanyak 59 spesies mangrove atau 36 persen spesies mangrove yang ada di Indonesia.
Selain menjadi kawasan konservasi dan edukasi, KRM Surabaya juga menyediakan berbagai fasilitas lainnya, yaitu area jogging track, wisata perahu, menara pantau, area ATV, area UMKM, area bermain, auditorium, toko oleh-oleh, dan berbagai spot foto menarik.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.