Gunem.id – Koperasi Kana, bersama Fakultas Pertanian UGM dan Pemerintah Kabupaten Agam, menggelar penyuluhan untuk petani tebu di Kanagarian Lawang dan Kebagarian Tigo Balai, Kecamatan Matur. Acara ini bertujuan memperkenalkan teknik ringpit, sebuah metode konservasi tanah dan air yang diklaim dapat meningkatkan efisiensi penyerapan air dan nutrisi pada tanaman tebu.
![Collab Media Network banner content Collab Media Network banner content](https://www.gunem.id/wp-content/uploads/2024/09/Collab-Media-Network-banner-content.png)
Related Post
Teknik ringpit, yang melibatkan pembuatan cekungan berbentuk cincin di sekitar tanaman, diharapkan dapat membantu petani di Agam menghadapi tantangan agrikultur dan mempercepat pengembangan kawasan pertanian lestari.
![Teknik Ringpit, Kunci Sukses Petani Tebu Agam? 1 Teknik Ringpit, Kunci Sukses Petani Tebu Agam?](https://www.gunem.id/wp-content/uploads/2024/10/image_750x500_6721efb347c33.jpg)
Iliona Palomitta, Direktur Kana Indonesia Industri, perusahaan anak Koperasi Kana yang akan membangun pabrik gula merah di Agam, optimis teknik ini akan membawa manfaat nyata bagi para petani.
"Kami melihat potensi besar dalam pengembangan pertanian tebu di Agam. Melalui penerapan teknik ringpit, kami berharap dapat membantu petani memaksimalkan hasil panen dan meningkatkan kesejahteraan mereka," ungkap Iliona.
Jonathan Danang Wardhana, Ketua Koperasi Kana, menegaskan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari upaya jangka panjang untuk membangun ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat petani.
"Koperasi Kana selalu berupaya untuk memberikan dukungan terbaik bagi para petani melalui penyuluhan dan pelatihan teknis. Dengan penerapan sistem ringpit, kami yakin petani tebu di Agam akan mampu meningkatkan hasil tanamnya dan lebih mandiri," ujar Jonathan.
Pjs. Bupati Agam, Dr. Endrizal, SE, M.Si., juga mengapresiasi upaya ini dan menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor publik, koperasi, dan akademisi dalam mewujudkan program pemerintah untuk kawasan perdesaan lestari.
"Pemerintah Kabupaten Agam menyambut baik program ini sebagai langkah konkret dalam memajukan sektor pertanian lokal. Kami berharap penyuluhan ini tidak hanya membantu petani tebu meningkatkan produktivitas, tetapi juga membawa Agam selangkah lebih dekat untuk menjadi kawasan pertanian yang lestari dan mandiri," ujar Endrizal.
Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc, Ketua Tim Penyuluhan dari Fakultas Pertanian UGM, menjelaskan keunggulan sistem ringpit dari sudut pandang akademis. Beliau menekankan bahwa sistem ini memiliki manfaat jangka panjang bagi keberlanjutan tanah dan peningkatan produktivitas tebu.
"Dengan teknik ini, produktivitas tebu dapat meningkat secara signifikan karena efisiensi penyerapan air dan nutrisi lebih baik. Kami berharap teknik ini dapat diadopsi oleh para petani tebu di Agam," terang Irham.
Ketua Forum Koperasi Besar Indonesia, Irsyad Muchtar, menyampaikan bahwa Forkom KBI berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi, khususnya petani tebu, yang merasakan manfaat langsung dari kerja sama dengan Koperasi Kana.
"Koperasi Kana berdampak nyata bagi para petani tebu melalui program penyuluhan yang terstruktur dan berkelanjutan. Kana juga berkomitmen mendirikan pabrik gula merah untuk meningkatkan kesejahteraan dan mendorong keberlanjutan ekonomi petani tebu di Kabupaten Agam," jelas Irsyad.
Acara ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi petani setempat, tetapi juga menjadi model penyuluhan yang dapat diimplementasikan di daerah lain dalam mendukung pembangunan kawasan perdesaan lestari.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.