Gunem.id - Novelis Stephen King mengatakan dia tidak akan sudi membayar untuk akun Twitter centang biru miliknya jika benar rumor tentang biaya yang akan dikenakan pihak Twitter untuk para pengguna centang biru yang baru-baru ini muncul adalah benar.
Stephen King bahkan menambahkan bahwa pihak Twitter-lah yang seharusnya membayarnya dengan mentwit, “Mereka harus membayar saya”.
Stephen King, Novelis spesialis horor dari Amerika tersebut rupanya tersulut dengan adanya pemberitaan bahwa pengguna terverifikasi dari platform media sosial Twitter mungkin harus mulai membayar hingga $20 per bulan untuk mempertahankan tanda centang biru mereka.
"$20 sebulan untuk menyimpan cek biruku?" tulis King di Twitter. "B-- itu, mereka harus membayarku. Jika itu disahkan, aku akan pergi seperti Enron." kata penulis yang memiliki 6,8 juta pengikut di Twitter itu.
Enron adalah perusahaan energi Amerika, yang runtuh pada tahun 2001 setelah menyembunyikan tumpukan utang dan aset bermasalah dari auditor.
Sebelumnya dilaporkan bahwa Twitter mungkin mulai mengenakan biaya untuk pengguna terverifikasi ditulis oleh jurnalis teknologi Casey Newton yang mengikuti pengambilalihan perusahaan media sosial Twitter oleh Elon Musk minggu lalu.
Pada hari Minggu, Newton mengklaim dalam buletin Platformer-nya bahwa para eksekutif di Twitter "sangat mempertimbangkan" untuk membuat penggunanya membayar agar tetap terverifikasi.
Artikel Terkait
Merasa Laporannya ke Kepolisian Lambat Ditangani, Warga DKI Meminta Twitter Menunjukkan Keajaibannya
Setuju Beli dengan Harga Awal, Elon Musk akan Jadikan Twitter Menjadi Aplikasi Segala Bisa
Britney Spears Memposting Foto Provokatif di Twitter setelah Instagramnya Dinonaktifkan
Elon Musk Sah Jadi pemilik Twitter, Kebijakan Pertamanya Langsung Memecat Sejumlah Petinggi Perusahaan
Elon Musk Berencana Kenakan Tarif Rp311.000 per Bulan, pada Akun Twitter Centang Biru