TikTok di Ujung Tanduk? Pejabat AS Berlomba Selamatkan Aplikasi!

TikTok di Ujung Tanduk? Pejabat AS Berlomba Selamatkan Aplikasi!

Informasi dari Gunem.id menyebutkan bahwa ancaman penutupan TikTok pada 19 Januari 2025 mendatang membuat sejumlah pejabat tinggi Amerika Serikat bergerak cepat. Mike Waltz, penasihat keamanan nasional era Presiden Trump, menyatakan komitmen untuk mencegah penutupan tersebut. Menurutnya, upaya ini akan memberikan waktu bagi Presiden Trump untuk terus menggunakan aplikasi berbagi video populer tersebut. "Kami akan mengambil langkah-langkah untuk mencegah TikTok ditutup," tegas Waltz, seperti dikutip Reuters.

Collab Media Network banner content

Langkah penyelamatan juga datang dari Senator Demokrat, Chuck Schumer. Ia mendesak Presiden Joe Biden untuk memperpanjang tenggat waktu penutupan. Schumer menekankan pentingnya waktu tambahan untuk mencari pembeli Amerika dan menghindari dampak negatif terhadap jutaan warga AS. "Jelas dibutuhkan lebih banyak waktu untuk menemukan pembeli Amerika dan mencegah gangguan terhadap kehidupan dan mata pencaharian jutaan warga Amerika," ujar Schumer di gedung Senat. Ia bahkan menambahkan bahwa pihak Demokrat berupaya meloloskan RUU yang memperpanjang batas waktu pencarian solusi hingga 270 hari. Schumer juga menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan pemerintahan Trump dan kedua belah pihak untuk menjaga operasional TikTok sambil tetap memprioritaskan keamanan nasional.

TikTok di Ujung Tanduk? Pejabat AS Berlomba Selamatkan Aplikasi!
Foto Istimewa : www.rmoljatim.id

Di sisi lain, Presiden Trump dikabarkan tengah mempertimbangkan penerbitan perintah eksekutif yang memungkinkan TikTok tetap beroperasi meskipun menghadapi larangan hukum. Namun, kewenangan Trump untuk melakukan hal tersebut masih dipertanyakan mengingat adanya persyaratan divestasi hukum yang ditetapkan Kongres.

Bayang-bayang penutupan kian nyata. TikTok sendiri telah bersiap untuk menghentikan operasionalnya di AS pada hari Minggu, kecuali jika ada perubahan di menit-menit terakhir. Perusahaan induk TikTok, ByteDance, yang sebagian besar sahamnya dimiliki investor institusional seperti BlackRock dan General Atlantic, serta pendiri dan karyawannya, mempekerjakan lebih dari 7.000 orang di Amerika Serikat. Nasib ribuan karyawan dan jutaan pengguna TikTok di AS kini bergantung pada upaya penyelamatan di detik-detik akhir ini.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikuti kami :

Tinggalkan komentar