Informasi dari Gunem.id menyebutkan, Bawaslu Sleman berhasil mengamankan uang tunai Rp12,6 juta di Kapanewon Minggir, Sleman, Yogyakarta. Penemuan ini terjadi menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sleman 2024 yang akan digelar pada 27 November mendatang. Uang tersebut, diduga kuat, akan digunakan untuk praktik politik uang.
Ketua Bawaslu Sleman, Arjuna Al Ichsan Siregar, menjelaskan bahwa uang pecahan Rp50.000 itu diamankan dari enam orang yang diduga sebagai koordinator tingkat padukuhan. Uang tersebut, menurut keterangan Arjuna, awalnya diamankan oleh perangkat desa setempat. Setelah diteliti lebih lanjut, Bawaslu menemukan enam bundel uang yang berisi daftar nama warga yang diduga akan menerima uang tersebut. Lebih mengejutkan lagi, di bagian atas setiap bundel tertulis nama tim pemenangan salah satu pasangan calon bupati/wakil bupati Sleman.
Bawaslu Sleman langsung bergerak cepat. Mereka akan memanggil para terduga pembagi uang dan menyelidiki warga yang namanya tercantum dalam daftar. "Hari ini juga kami kerahkan tim untuk mendalami temuan ini," tegas Arjuna, didampingi Koordinator Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Sleman, Hery Purwito.
Terkait sanksi bagi paslon yang terbukti terlibat, Arjuna enggan berspekulasi. Ia menekankan bahwa proses hukum akan berjalan sesuai perundang-undangan yang berlaku. Sementara itu, Hery Purwito menyatakan bahwa jika temuan ini terbukti melibatkan paslon tertentu, Bawaslu akan berkoordinasi dengan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) yang terdiri dari Bawaslu, Kepolisian, dan Kejaksaan untuk menindaklanjuti kasus dugaan politik uang ini.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.