Gunem.id – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), memberikan apresiasi tinggi terhadap praktik urban farming di Surabaya. Kunjungannya ke Kelompok Tani (Poktan) Kosagrha Lestari di Medokan Ayu, Rungkut, Senin (10/2), membuktikan inovasi pertanian perkotaan ini mampu berkontribusi nyata pada ketahanan pangan.
Kedatangan Zulhas sekitar pukul 08.30 WIB disambut hangat oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya, Antiek Sugiharti, dan anggota Poktan Kosagrha Lestari. Ia terkesan dengan pemanfaatan lahan fasilitas umum (Fasum) oleh Poktan Kosagrha Lestari untuk budidaya sayuran, cabai, terong, ikan, hingga ayam petelur. "Ini luar biasa! Cinta warga melahirkan kreativitas," puji Zulhas, menekankan pentingnya sinergi pemerintah dan masyarakat.
Zulhas optimis, jika model pertanian perkotaan ini diadopsi secara nasional, kemandirian pangan Indonesia akan semakin terwujud. Lahan seluas 900 meter persegi milik Poktan Kosagrha Lestari, menurutnya, telah membuktikan potensi besar urban farming dalam memenuhi kebutuhan pangan lokal. "Sayuran cukup, ikan cukup, cabai aman, telur ada. Gerakan ini harus menyebar ke seluruh Indonesia!" tegasnya.
Antiek Sugiharti menjelaskan, kunjungan Zulhas bertujuan untuk melihat langsung dampak urban farming terhadap stabilitas harga pangan, khususnya komoditas seperti cabai. Ia menambahkan, sekitar 130 kelompok tani di Surabaya telah menerapkan urban farming, sementara 35 kelompok lain fokus pada pertanian konvensional.
Ketua Poktan Kosagrha Lestari, Pridha Nashari Rakhmatika, mengaku termotivasi atas kunjungan tersebut. Awalnya, lahan Fasum yang kerap tergenang banjir kini bertransformasi menjadi kebun produktif. Mulai dari menanam sayuran di botol plastik, kini mereka membudidayakan berbagai jenis tanaman, termasuk lobak putih dan melon. Poktan Kosagrha Lestari bahkan telah memiliki struktur organisasi yang terbagi dalam bidang usaha, pertanian, dan peternakan, serta memproduksi olahan pertanian. Ke depan, mereka berencana memasok produknya untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.