Ratusan warga dari tiga desa di Pulau Mengare, Gresik, melakukan aksi unjuk rasa di depan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Manyar. Aksi ini dipicu oleh kekecewaan warga atas janji penyerapan tenaga kerja di Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) yang tak kunjung terpenuhi.

Related Post
Gunem.id melaporkan, Abdul Amin, Koordinator aksi, menyatakan bahwa warga Mengare menuntut realisasi janji PT Freeport yang menyatakan akan menyerap 60 persen tenaga kerja dari warga lokal. "Kami ingin menyampaikan aspirasi, terkait penyerapan tenaga kerja yang pernah dijanjikan oleh pihak KEK JIIPE. Sejauh ini belum direalisasikan, ini yang kami tagih," tegasnya.

Sahroni, salah satu warga Mengare, menambahkan bahwa pembangunan KEK JIIPE telah berdampak negatif bagi warga. "Banyak tambak milik warga yang kena abrasi air laut dampak dari proyek reklamasi," keluhnya. "Kami menuntut hak-hak kita sebagai warga Mengare disejahterakan terkait adanya PT Freeport ini. Kami berada di ring satu, penyerapan tenaga kerjanya harus besar. Sampai saat ini belum kami rasakan."
Aksi ini diwarnai dengan orasi dan spanduk bertuliskan "Buat apa dibangun pabrik pengolah emas, kalo kita tetap susah beli beras!!!". Warga berharap aksi ini dapat memicu mediasi antara kedua belah pihak. Jika mediasi gagal, warga mengancam akan kembali turun ke jalan dengan massa yang lebih besar.
Hingga berita ini ditulis, pihak PT Freeport Indonesia belum memberikan tanggapan terkait tuntutan warga Mengare.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.