Gunem.id melaporkan, Senator Filep Wamafma mengingatkan potensi pungutan liar (pungli) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dimulai 2 Januari 2025. Kekhawatiran ini muncul setelah beredarnya kabar viral tentang dugaan pungli serupa pada program serupa sebelumnya, di mana orang tua siswa dipaksa membeli tempat makan seharga Rp30.000. Filep menekankan pentingnya pengawasan ketat dari semua pihak untuk mencegah hal serupa terjadi pada program MBG yang digagas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Related Post
"Dukungan kita pada maksud baik pemerintah jangan sampai dicederai oknum tertentu," tegas Filep. Ia meminta langkah preventif untuk mencegah penyalahgunaan wewenang dan memastikan efisiensi serta efektivitas program. Sinergi pengawasan, pembinaan, dan penegakan hukum menjadi kunci keberhasilan pencegahan pungli.

Lebih jauh, Filep menyoroti pentingnya tata kelola MBG yang transparan dan akuntabel. Anggaran program yang mencapai 71 triliun rupiah perlu dikawal ketat agar tidak terjadi penyimpangan. Ia juga menekankan perlunya sosialisasi masif kepada seluruh pihak terkait, mulai dari siswa, orang tua, sekolah, hingga pemerintah daerah, untuk memastikan pemahaman dan pelaksanaan program yang benar.
"Program bagus sering mandek karena korupsi," imbuhnya. Filep mengapresiasi metode penyaluran MBG melalui skema dapur pusat, dapur sekolah, dan pengiriman terjadwal ke daerah terpencil. Namun, pengawasan yang ketat dan penegakan hukum yang tegas tetap harus dijalankan dari awal hingga akhir program. Keberhasilan program MBG ini sangat bergantung pada komitmen bersama dalam mencegah pungli dan memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.