Informasi dari Gunem.id menyebutkan bahwa Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mengajak seluruh pihak yang terlibat dalam industri gula untuk meningkatkan kualitas produksi. Tujuannya? Mewujudkan swasembada gula dan menjadikan Jawa Timur sebagai lumbung gula nasional. Hal ini disampaikan Adhy saat menghadiri koordinasi dan gebyar musim giling gula di Sidoarjo, Rabu (6/11).

Related Post
Adhy menekankan pentingnya kolaborasi antara petani tebu, pabrik gula, dan pemerintah provinsi. Ia menyebut sinergi ini akan semakin kuat berkat Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 87 Tahun 2014 dan Perpres Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula dan Penyediaan Bioetanol. Kontribusi Jawa Timur terhadap produksi gula nasional selama ini memang cukup signifikan, mencapai sekitar 50 persen.

Produksi tebu di Jawa Timur diprediksi mencapai 1,127 juta ton pada musim kemarau 2024, lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Sementara stok gula kristal putih per 15 Oktober 2024 mencapai 669.224 ton. Meskipun produksi meningkat, Adhy menyoroti rendahnya rendemen tebu di Jawa Timur dibandingkan negara lain seperti Thailand (11%) dan Australia (13%). Peningkatan rendemen, menurutnya, krusial untuk menekan biaya produksi dan meningkatkan daya saing.
Ketua Dewan Pembina APTRI (Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia), Arum Sabil, optimistis Jawa Timur bisa menjadi barometer industri gula nasional, mengingat luas lahan tebu mencapai 229 ribu hektar dan produksi rata-rata lima tahun terakhir mencapai 1,2 juta ton per tahun. Ia menegaskan kontribusi Jawa Timur terhadap produksi gula nasional mencapai sekitar 50 persen.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.